menuju tahap kehidupan berikutnya.
Terakhir saya membuat post mengenai April di sini, tiga tahun lalu.
April tahun lalu, saya sudah mulai sibuk dengan aktivitas sebagai karyawan swasta. April dua tahun lalu, saya masih galau semester 7. April tiga tahun lalu, masih senang berorganisasi. Tiga tahun dalam tiga kalimat itu, terasa cepat berlalu. Rasanya baru kemarin saya ikut bermain dalam konser orkestra kampus terakhir saya. Rasanya baru kemarin saya dan teman-teman kuliah saya sibuk menyiapkan rangkaian seminar sebagai tugas semester 7.
Sekarang?
Usia memang tak lagi tergolong sebagai usia 'disuapin', tetapi sudah masuk ke dalam golongan '(seharusnya) (bisa lebih) mandiri'. Sudah tahu penghasilan pribadi, sudah tahu upaya-upaya yang tak mudah untuk memperolehnya, sudah tahu mengaturnya agar tak melulu mengeluhkan mitos 'tanggal tua'.
Delapan hari lagi, terhitung tanggal hari ini. Kalau besok, tujuh hari lagi. Lusa, enam hari lagi. Kenapa juga saya hitung-hitung? Minggu-minggu mendekati harinya, saya selalu merasa ingin menikmati hari-hari terakhir usia saya sebelum berubah. Padahal aktivitas akan selalu berjalan, waktu terus berlalu, tanpa ada makhluk Tuhan yang dapat mengelak dari mereka. Entahlah, mungkin saya hanya sedang menjadi melankolis (arti melankolis yang hakiki saja saya belum tentu paham).
24.
Dua puluh empat tahun sudah saya jalani, dan saya menanti tahun-tahun berikutnya yang akan lebih mewarnai sisa usia saya.
Depok, 12 April 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar