Hari ini kami akan berperan sebagai penonton dalam salah satu acara kuis musik televisi swasta. Rencana kami, yang berangkat dari Depok kumpul di FKM pukul 6.30 pagi. Yah, baiklah. Saya telat berangkat. Pukul 6.30 baru berangkat. Karena saya pikir akan lama, saya meng-SMS salah satu teman yang juga akan berangkat dari Depok. Ketika saya membaca balasannya, la-la-la, dia juga baru berangkat dari kosannya di kukel. Yea, ada barengan. Hahaha. Dan benar, saya melihat dia – Adila (yang seterusnya akan saya sebut Mbee) berjalan dari pintu UI depan kosannya. Akhirnya kami berdua naik ojek sampai FKM.
Sebenarnya saya tahu hari ini adalah pelaksanaan OKK UI 2010. Tampak banyak maba (mahasiswa baru) berjalan menuju ke balairung. San-tai. Sangat santai. Kontras sekali dengan OKK UI 2009. Dulu, jaman saya di-OKK, panitia-panitia sudah standby di titik-titik tertentu untuk memerintahkan kami berjalan sampai balairung. Yang diantar? Yaaaa… turunlah kamu dari kendaraan. Kamu harus jalan kaki. Teriakan-teriakan sok kesal dari panitia kerap terdengar. Yang nyuruh cepat lah, yang jangan lelet lah. Tapi semua itu sirna di OKK UI 2010. Seperti apa konsep dari panitia tahun ini sebenarnya?
Yak, itu curhatan senior 2009. Hahaha.
Sesampainya kami berdua di FKM, kami segera berkumpul dengan yang lainnya di BKM lantai 1. Yak, sesudah lengkap, kami berjalan ke stasiun Pondok Cina untuk naik kereta. Awalnya saya bahkan tak terpikir untuk naik kereta. Saya ikut ya ikut saja, masalah transport belakangan. Hahaha. Bahaya.
Kami pun masih belum terpikir mau turun dimana untuk bisa menjangkau halte busway yang mudah. Tapi akhirnya ada yang mencetuskan untuk turun di Manggarai (setelah naik kereta). Oh iya, saya juga baru ingat kalau di Manggarai ada halte busway. Padahal dulu sering lewat. Hihihi.
Ketika menunggu kereta kami datang, kereta ekonomi datang terlebih dulu. Tentunya dengan pemandangan yang (mungkin) sudah biasa kita lihat: Penumpang tak tertib yang ingin cepat jadi pada nongkrong di atap kereta. Ckckck. Indonesia, perilaku mendarah daging.
Sesampainya di stasiun Manggarai, kami berjalan kaki ke halte busway Manggarai. Busway yang kami naiki lumayan padat. Kami transit di Dukuh Atas 2, kemudian menyeberangi jembatan untuk ke halte Dukuh Atas 1. Kami naik busway tujuan Kalideres.
Kami turun di halte Indosiar. Pas sekali haltenya berada di seberang gedung Indosiar. Kami masuk dengan… yaaah, pertama memang sungkan… Baru pertama kali (bagi saya) pengalaman untuk menjadi penonton live di studio televisi. Istilahnya adalah taping.
Baiklah, sekian awal perjalanan kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar