Jadi, pagi ini, gue dan kawan gue, sebut saja Lenka (bukan nama asli) berasa buronan pergi ke Palmerah untuk menyerbu ke PestaKomik Kompas Gramedia. Rencana sih gue dari Depok ke Lebak Bulus pagi, jam 8, tapi rencana tinggal rencana... gue sampe terminal Depok aja jam 9. Belum lagi nunggu sang pahlawan Depok-Simatupang-Lebak Bulus, Deborah nan ungu dan unyu nongol. Nunggu-nunggu-nunggu, akhirnya 9.23 nongollah itu kaca depan Debby tersayang yang selalu dirindukan setiap insan yang membutuhkan *hoek*.
Pikirannya, kalau naik dari terminal, bakalan dapet kursi, tahunya nggak juga. Udah penuh bahkan udah ada yang berdiri. Ya.. sudahlah, berdiri. Dan lo tau kan yang khas dan tiada tara dari Debby? Yak, overload is not a big deal, asal bisnya nggak njomplang, semua disuruh masuk. Woy, di dalem udah gepeng luar binasa! Dan lo tau posisi gue dimana? Di antara sandaran kursi dan pintu Debby yang tengah. Ya, terjepit di antara pintu dan sandaran kursi. Yang gue heran, kok muat yah? Kayaknya jarak antara pintu dan kursi itu sempit banget deh (bayangin aja yah). Gue ngerasa enak, positive thinking, gue kurusan. Amin. *dilempar* Dan kalau udah naik Debby, selalu ada kisah tersendiri. Gue selalu dibawa have fun aja. Alhamdulillah, posisi gue tergolong nyaman untuk ukuran naik Debby. Sementara yang lain di tengah-tengah, terhimpit, gue di pinggir, dekat jendela, sirkulasi udara lancar. Selain itu *duh maaf ya pak supir dan para penumpang* melihat orang-orang yang beradu mulut (supir, penumpang) misalnya pas mengumpati kendaraan lain, saling mencaci penumpang dan supir, hal itu terlihat... entah, selalu bikin gue pengen ketawa. Walau berantem mulu, tapi tetep aja pada naik Debby *yaiyalah, nggak ada saingan gitu untuk trayek Depok-Lebak Bulus!*
Sampai di terminal Lebak Bulus, gue beli roti dulu *belum sarapan woy* di warung. Lumayan, perut terisi. Setelah itu, menunggu Len sebentar. Setelah Len datang, kami naik kopaja 86. Dan... obrolan kami seputar rencana jalan-jalan bulan Juli nanti. Satu kesimpulan adalah: uang, uang, uang (le_fuu) berhematlah, carilah rezeki sebanyaknya /plak
Sampai di Palmerah, ternyata kami masih harus jalan lagi karena lokasi PestaKomiknya di gedung yang di Palmerah Barat. Yaaa nggak jauh, lah. Lumayan, olahraga. Ketika akhirnya kami masuk ke lobi gedung, ada 4 area terpisah, 2 spot untuk komik lima ribuan dan paketan, dua lagi untuk yang diskon 20%. Kalau gue... spontan sih nyari rak dimana komik-majalah (semacam Shonen Star) berada, lalu berburu nomor-nomor lama. Dan... yeah, sesuai ekspektasi, harganya lima ribuan! Tapi... nomornya nggak banyak, gue cuma berhasil nemu 6 nomor. Hiks, ya sudahlah, tak apa.
Len memborong *nggak juga sih* komik, ada juga yang titipan. Gue juga beli yang diskon 20%. Hmm... kalau dihitung-hitung sih, untuk yang 20% ini, rasanya mending gue ke TM pagi-pagi pas baru buka, ambil komik yang dimaksud, terus langsung bayar ke kasir. Diskonnya bisa sampe 25% tanpa nunggu ada pameran atau pesta-pestaan.
Sudah lelah ngiter, akhirnya kami berjalan kembali ke arah Palmerah Utara, menyeberang rel kereta, dan menunggu 86 lagi. 86 ini ternyata sama aja kaya Debby--kehadirannya sangat dinanti oleh setiap insan karena jarang. Akhirnya datang, dan... penuh. Oke, di kopaja itu pas dapet duduk gue sempet tidur, lumayanlah. Anginnya cepoi-cepoi sih. Rencana kami setelah ini adalah makan di Rumah Sushi hellyeah, gue kayaknya bisa banget jadi promoter Rumah Sushi. Tapi, kami menyentuh Margonda jam 5. Masa iya mau nunggu sejam. Akhirnya kami ke rumah gue dulu, ngaso. Rencana dari rumah, naik motor berdua.
Tapi... motornya dipake adik gue ke kampus. orz. Baiklah. Suruh dia cepat pulang. Tapi begitu mama dan papa tahu gue sama Len mau nyushi (again, my frankness rules, I can't lie!) di Juanda, mereka bilang mau ikut, dan suruh adik gue ikutan juga. Ta-daaaa! Jadilah, keluarga gue dan Len makan bareng di Rumah Sushi. That means: Happy Card gue dapet stempel untuk yang pertama~ iyey~ #naon
Hujan, lho, hujan. Iya, badai pas tengah-tengah sesi makan. Tapi nggak terlalu kencang anginnya, jadi kami tetap bisa menikmati menu kami malam ini dengan santai: Tomodachi, Little Monster, Bella Luna, Black Jack, dan Ebi Salmon Roll. Mau dibahas? Biar ngiler /plak
1. Tomodachi Roll
Kalo kata orang-orang dan Rumah Sushi, yang satu ini tuh jadi menu favorit. Best seller. Apa sih isinya? Keju, Kani Stick. Digulung di antara nasi dan selembar nori, lalu digoreng dengan tepung tempura. Udah! Nah, itu apa yang bertebaran di sekelilingnya? Itu kremes, you can say so. Lalu yang lumer di atasnya, membentuk garis-garis itu? Non! Itu bukan mayones, guys, tapi KEJU LELEH. Omijot, keju everywhere~ Nggak nahan dehhhh! Dan harganya? Rp22,000.00 saja. Ukurannya? Gede, masbro, mbaksis, diameter ada kali 4cm.
2. Little Monster
You know what? This one's really a monster, and it's little! Terdiri dari 8 potong sushi roll, itu yang meleleh-leleh di luar bukan keju seperti yang sebelumnya, sodara. Tapi itu SPICY MAYO! Yoi, pedas, pedas, pedas! Ini benar-benar... mangstab. Isinya? Salmon, tentu. Dan... yang ini juga ada kremesnya :) Karena kebanyakan sushi fusion (dan hasil eksperimen), yang satu ini juga merupakan tipe 'sushi matang', karena digoreng dengan tepung tempura. Lumayan, Rp29,000.00 :9
3. Bella Luna Roll
Yang satu ini, masih sodaraan sama si Tomodachi. Bedanya, kalau Tomo isinya crabstick, kalau si Bella ini, isinya Tuna. Dan karna masih sodara, jadi... nggak jauh-jauh dari KEJU!!! Ya, KEJU! lebay
Harganya juga nggak jauh kok dari Tomo... yaaa... Rp26,000.00 lah... Kan pakai daging ikan asli hihihi. Dan karena masih SODARAAN, ya, sodaraaa... jadi ukurannya mirip sama Tomo :3
4. Black Jack Roll
Black Jack! Kalau dubbernya Po, Jack Black! *apalah*
Yang satu ini bener-bener kerasa blackpeppernya. Saus Teriyaki tersembunyi di bawahnya. Itu yang di atas... snack kentang *piiip* rasa rumput laut yang dialiri saus teriyaki. Yang hitam-hitam nempel di bodi? Wijen hitam, qaqaaa. Yang satu ini menurut lidah gue dan mama agak terlalu asin. Hummm. Harganya... cukup murah karena ukurannya nggak sebesar tiga pendahulunya di atas, yaitu Rp19,000.00 ya qaqaaaa
5. Ebi Salmon Roll
Terdiri dari enam potong, Ebi Salmon Roll ini, seperti namanya, dilapis oleh irisan daging ikan Salmon mentah. Isi rollnya, nasi (pasti), dan Ebi Tempura (itu keliatan kan ekor udangnya nongol?). Kalau yang satu ini, gue punya cara makan sendiri: Pisahkan daging salmonnya, makan rollnya dulu, baru salmonnya *trik pengen sashimi tapi karena nggak ada menunya jadi begini deh*. Ukurannya? Cukup gede kok. Harganya? Lumayan, Rp36,000.00 yah. Salmon, loh, salmon! #teruskenapa
Dan, ada satu lagi cerita unik dari malam ini, masih berhubungan dengan nyushi. Apakah itu? Berhubung hujan makin lebat dan badai, so pasti tetesan air di pinggir tenda ke mana-mana. Solusi dari mas-mas giordano pramusaji Rumah Sushi adalah: lepas saja satu bagian dari tiap kaki sehingga tenda menjadi pendek. Voila, jadilah 'tenda makan'! Waktu itu sih cuma 3 meja yang terisi, jadi nggak rame-rame amat.
Ini, bayangkan saja, tenda sejajar dengan meja. |
Oke, ini seru--lebih seru daripada main rumah-rumahan dengan membalikkan kursi makan dan mengikatkan selimut ke tiap kakinya. Gue gak tahan buat gak ketawa tiap mas-masnya nunduk dulu kalau mau ngampirin kami, pas kami minta bill. Untungnya, pas kami udah mau bayar, tendanya udah diangkat lagi, jadi bisa liat lagi deh dengan jelas tanpa harus nunduk-nunduk :D
Oke, sudah kenyang, bayar sudah. Sapaan khas itu terdengar, salah satu: "Terima kasih Kakak," yang lain menyahut, "TERIMA KASIIIIH!"
di kasir Alfamidi |
Kemudian, kami mengantar Len sampai depan Detos biar dia bisa naik taksi buat pulang. Setelah itu, kami mampir ke Alfamidi di perjalanan menuju rumah. Insiden 'minimal 50.000' terjadi. Jadi, belanjaan kami sebenernya cuma 39.000. Tapi karena pada nggak bawa cash money, terpaksalah pakai kartu, dan minimal penggunaan 50.000. Akhirnya, ditambahlah dengan shampo (yang tadi dikembaliin papa) dan karena kurang 100 rupiah, gue comot aja tuh Chupa Chups di deket kasir. Udah, kan?
Setelah itu, kami pulang! HOME!
Perjalanan hari ini menyenangkan, makasih ya Len yang udah mau menemani ke PestaKomik (walau sebenernya ketjewa karena nggak terlalu banyak yang bisa diburu) dan berakhir dengan ngaso di rumah gue dan nyushi sama keluarga gue. Semoga nggak kapok :P dan makasih buat keluarga gue yang dengan random-nya, tiba-tiba mau ikut nyushi malem-malem (oh mama oh papa, kalian itu sungguh terlalu :D) dan adek yang bersedia disuruh pulang cepet karna tadinya motornya mau dipake, akhirnya nggak jadi karena perginya naik mobil...
Depok, 27 Januari 2012
00.59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar