Sabtu, 7 Januari 2012.
Seperti biasa, hari Sabtu adalah hari Mahawaditra di UI Salemba. Dan hari ini pun gue akan berangkat ke sana. Telat, seperti biasa, karena malas siap-siap dan agak bete karena bawaannya agak banyak.
Dan, judulnya adalah...
Oke banget, gue salah naik kereta.
Tadi di Stasiun UI, gue tanya ke petugas loket, yang datang duluan untuk kereta jurusan Kota yang ekonomi atau CL. Karena dia nyodorinnya tiket CL, yasudahlah gue beli. Tidak lama menunggu, kereta dengan kepala warna merah dan bodi putih khas CL pun tiba. Anehnya, tidak ada pemberitahuan SAMA SEKALI dari stasiun mengenai kereta mana datang di jalur mana dari arah mana jurusan kemana. Jadi, ya sudah, dengan pedenya (dan bete karena takut telat dan bawaan yang banyak) gue naik dan menaruh barang-barang di kompartemen.
Gue tetap merasa fine-fine aja sampai akhirnya gue ngelewatin Stasiun Lenteng Agung. Saat itulah gue mulai kepikir, "Kok gue pede, ya? Gimana kalau ternyata gue salah naik? Gimana kalau ini ke Tanah Abang--atau lebih buruk, ke Bekasi?" Pikiran-pikiran aneh itu udah bergejolak di benak, tapi anehnya, gue nggak gentar sedikit pun dan tetap pede nih kereta bakal happy ending ke arah Jakarta Kota.
Pas ada petugas pengecek tiket, gue belagak udah dicek, posisi gue emang di pinggir sih deket perbatasan antargerbong. Yaudah cuek aja, karena gue ada secuil feeling nggak enak bahwa gue emang salah kereta yang baru muncul 1%. Daripada kalau bener dan ketahuan gue salah terus disuruh bayar suplisi? Diam itu emas, jendral.
Pas udah di Manggarai, untuk memastikan rasa pede gue, gue merhatiin di mana jalur kereta ini berada. Oke, fine, sejauh ini sama seperti biasanya kereta ini berada kalau mau ke Kota. Tapi anehnya, yang turun di sini banyak. Terus keretanya langsung sepi. Semua jadi dapat kursi. Oke, positive thinking, kereta ini bakal ke Kota.
Kemudian kereta mulai berjalan. Berjalan, berjalan, berjalan...
Oke, gue fix salah naik kereta.
Kereta ini belok kiri. Tanah Abang.
Oke, tenang. Turun di stasiun berikutnya adalah solusi terbaik, tapi gue harus tahu dulu stasiun berikutnya itu di mana daerahnya, seperti apa, melewati jalan mana saja. Jadi, perhatikan jalanan luar.
Ada Transjakarta... Plang bertuliskan Latuharhari... Lewat sini... Oke. Setidaknya gue tahu jalur ini, dan ini nggak jauh dari tujuan akhir gue! Segera turun di stasiun pertama setelah Manggarai: Stasiun Sudirman.
Pas sampe sini, malah nggak langsung mikir gimana nasib gue abis ini. Malah mengagumi Stasiun Sudirman dulu. Ini seperti berada di negara lain--bersih, modern, nggak ada kios jualan, nggak ada yang jualan, ada lift dan eskalator. Tuhan, gue kelempar ke dimensi mana? Lebay.
Sudah ah, kalo gue ngambil foto stasiunnya ntar dikira apaan, lagian ribet bawaan banyak. Segera keluar, cari taksi, lewat Suropati, sampai di lokasi!
--tamat--
dan untungnya, happy ending.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar