Penonton dengan tertib kembali masuk ke dalam concert hall. Setelah duduk rapi, conductor Richard Kaufman keluar dan disambut oleh tepuk tangan. Setelah sedikit berbasa-basi, ia mulai mengangkat baton, mengayunnya, dan terdengarlah musik yang familiar. Kau tahu “Indiana Jones”? Ya, ini adalah komposisi dari film “Raiders of The Lost Ark”. Namun orang lebih kenal dengan nama tokoh utamanya yaitu Indiana Jones. Komposisi yang penuh semangat ini dibawakan dengan semangat pula.
Aku melihat buku program acara. Selanjutnya adalah “Viktor’s Tale” dari film “The Terminal”. Richard berkisah bahwa film ini didasarkan pada kisah nyata dari seseorang bernama Viktor, seorang turis yang berada di negeri orang dan ia tidak dapat keluar dari bandara karena urusan kewarganegaraan. Dirinya yang saat itu kehilangan kewarganegaraan karena negara asalnya telah tiada, kehilangan haknya untuk dapat keluar bandara. Visa miliknya tak berlaku. Ia pun tak dapat pulang karena negaranya telah berganti nama. Ia akhirnya menjadi penghuni tetap di bandara tersebut, berkawan dengan orang-orang disana, dan menghabiskan sisa hidupnya di sana. Mengharukan tetapi sedikit lucu. Aku belum pernah menonton filmnya, tapi komposisi ini cukup menghibur. Alunan clarinet yang unik adalah ciri khas dari komposisi yang satu ini.
Dan yang telah ditunggu-tunggu, yaitu “Harry’s Wondrous World” dari film yang sangat, sangat mendunia, yang diangkat dari novel fantasi karangan J.K. Rowling, “Harry Potter”. Komposisi yang bagian awalnya selalu menjadi pembuka dari tiap episode film ini membuat para penonton terbuai.
Selanjutnya, dua buah komposisi sekaligus dari satu buah film, “Hook”. Yang pertama berjudul “The Face of Pan”, dan yang satunya “Flight to Neverland”. Kalau kata Richard, “Apakah kalian terbawa sampai ke Neverland?” Dua komposisi ini masih terdengar asing di telingaku.
Kemudian komposisi yang merupakan theme song dari film yang cukup horor, “Jaws”. Cukup deng dereng dereng juga ini komposisinya, membuat tegang, apalagi layar di belakang menampilkan gambar-gambar dari film tersebut. Uh, mereka nggak tahu aku nggak suka yang begituan.
Komposisi terakhir sebagaimana yang dicantumkan dalam program book adalah theme song dari film “Extra Terrestrial (ET)”, komposisi berjudul “Adventures on Earth” ini mendayu, mengantar para penonton pada akhir acara. Menyentuh hati. Dan... ya, itulah akhir dari acara ini.
Kami mengira encore yang akan dibawakan adalah salah satu komposisi yang terdapat di sepanjang acara ini. Namun tidak! Mereka masih menyembunyikan satu komposisi lama John Williams yang dibuat pada tahun 1941, “The March from 1941”. Lagu mars yang sangat menggugah ini menutup perjumpaan perdanaku dengan orkes luar selain Mahawaditra pertama bagiku. Tak henti tepuk tangan terus diberikan sampai akhirnya Richard Kaufman benar-benar tidak keluar lagi (kalau sampai dia keluar untuk yang ketiga kalinya, akan kuberi piring cantik).
Kami keluar dari ruangan dengan.... hati lega sekaligus kecewa. Lega karena akhirnya pengalaman pertama menonton konser bersama di luar negeri telah tercapai. Kecewa karena besok kami sudah harus pulang dan kembali menatap realita Jakarta. Tapi kami berjanji suatu saat akan membawa massa lebih banyak dan akan menonton di tempat yang berbeda!
1 komentar:
baru nengok2 blog mu lagi.. haha yak mari kita bawa pasukan yg lebih banyak ke Malaysia tahun depan (atau tahun ini? hmm tergantung tiket murah ya)...
btw aku ada tuh filmnya The Terminal.. nggak bosen2 nontonnya... Tom Hanks emang jawara!
Posting Komentar