Minggu, 01 Januari 2012

Escapade 2011


“Sudah disiapin amunisi buat shabu-shabu* party buat malam tahun baru di Gadog.”

Dengan kalimat tersebut, sudah tak bisa dibantah bahwa malam tahun baru kali ini akan dirayakan (lagi) di rumah Pakdeku di Gadog. Apa? Masih ada yang belum tahu di mana Gadog itu? Please deh, kemana aja selama ini? /plak Kalau kalian mendengar atau membaca berita mengenai arus lalu lintas menuju Puncak, pasti kalian akan mendengar nama daerah Gadog ini minimal satu kali sebelum kalian akhirnya mengganti channel berita menjadi channel hiburan karena kurang menarik.

Dan yah, sekarang aku berada di Gadog. Saat ini menghitung mundur 6 jam 20 menit lagi menuju tahun 2012 menurut waktu yang ditunjukkan oleh monitor laptopku. Sebenarnya aku agak nggak tenang pada akhir tahun kali ini. Kenapa?

Karena,

08.23 - perjalanan sudah hampir sampai ke tujuan:
“JRKM: hsil turlap dimasukn ke epidata n dikmpul hr snin pg maks jm10 via email,subjek:entry_nama_kelurahan. Kuesnr dlm bntk epidtany udh dikrm ari ke milis.kues fisik jg dikumpl hr slasa jm 2 saat kulum. Snin tdk ada kul, jd kmblian alat di hr slasa jg.”

Tralala~ this successfully ruin OUR last hours in 2011. “Our”? Ya, kami, mahasiswa jurusan Gizi angkatan 2009. Hal ini membuatku twisted sekali. Oh, aku menggunakan kata ‘twisted’ kalau keadaan sudah membuatku bingung sampai nggak tahu harus mengerjakan apa duluan. Sebelum berangkat ke Gadog, aku sudah menatap dua puluh kuesioner yang harus diinput menggunakan EpiData. Bimbang, bawa atau enggak, ya? Tapi akhirnya aku memutuskan nggak membawanya, karena aku pikir, toh walaupun dibawa pasti ujung-ujungnya nggak bakal dikerjain juga. Dan muncullah jarkom yang paling nggak diinginkan pada saat itu.

Grup Gizi 2009 di Blackberry Messenger juga sudah ramai membicarakan hal ini, ada yang pulang kampung dan tidak membawa berkas-berkas tugas, ada yang belum melakukan pembagian berkas kuesioner ke masing-masing anggota kelompok untuk di-entry, dan ada yang belum mengerti cara menggunakan software pengolah data kuesioner yang dimaksud. Aku? Dua dari tiga alasan tersebut tepat—walau nggak persis.
Sudah, kesampingkan hal itu. Sudah kepalang tiba di tujuan tanpa membawa apa-apa, dan tujuannya adalah menghibur diri dan melepas kepenatan.

Udara dingin dataran tinggi menyergap keluarga kami ketika tiba di rumah Pakde. Pukul 9 pagi (kurang atau lebihnya lupa), kami memulai kegiatan di sini dengan menyiapkan makan siang dan melakukan berbagai hal. Kami memanen jagung untuk nanti malam. Ketika memanen jagung, tampak pemandangan alam sekitar yang menenangkan hati. Angin yang berhembus sejak pagi tadi kebetulan sedang sangat kencang, jadi tidak banyak pintu rumah yang dibiarkan terbuka, khawatir masuk angin.

Om Baskoro & Mas Hans panen jagung

Pak Harry pose sama gunting

....kena bunga jagung?

nemu kepik! sayangnya ga bisa lebih zoom lagi ;___;


Kami bersantai di teras, makan buah rambutan, mengobrol. Ketika tiba-tiba ada seekor keluwing yang merayap di rerumputan, aku spontan mengambil kamera dan mengabadikan sosok keluwing tersebut. Tubuhnya yang mengilap dan bercangkang keras, kaki-kaki yang kecil dan banyak dan bergerak seperti gelombang, dan reaksi menggulung dirinya ketika disentuh, itu menarik perhatianku. Tapi aku merasa aku tidak berhasil menghasilkan foto keluwing yang cukup bagus.

ke-lu-wing~


Waktu berlalu sangat cepat ketika sedang bersantai. Iya, rasanya tadi baru selesai makan siang, tiba-tiba udah mau solat magrib. Rasanya nggak mau berpisah cepat-cepat dengan 2011, tahun yang sudah banyak, sangat banyak menambahkan asam garam kehidupanku.

Pukul 18.01 menurut laptopku, dan cuaca di luar cerah. Berangin cukup dingin, Gunung Salak tampak di depan mata, diselimuti oleh awan-awan di setengah bagian ke atasnya, awan yang tampak sejajar dengan pandangan kita sampai rasanya kita bisa menjangkau mereka. Warna langit sangat terang, tidak terlalu gelap, matahari masih berada di sudut 60 derajat dari permukaan bumi (menurutku sih). Suasana di luar sudah ramai, suara terompet kertas yang ditiup sudah mulai terdengar dari seluruh penjuru, namun belum terlalu banyak. Sungguh, suasana inilah yang akhirnya menginspirasiku untuk membuat tulisan ini.

...Eh, maaf, ada jeda waktu menulis ini. Aku mengemil dulu, hehehe.

Oke, saat ini 18.14, warna langit mulai menjadi campuran antara jingga muda dan biru tua. Awan di sekeliling Gunung Salak mulai menebal. Aku yakin udara di sana lebih dingin lagi, ditambah dengan kabut. Minggu lalu waktu natal, aku ke sini juga, dan kabutnya luar biasa... menyenangkan.
Baiklah, tulisan yang ini segini dulu aja ya. Mau keluar dulu cari udara dingin. Habis ini mau ngapain lagi, ya? J

Gadog, 31 Desember 2011
18.17 menurut Cento


*shabu-shabu: makanan jepang berupa onabe (rebusan) terdiri dari daging, sayuran, bakso ikan, jamur yang dicelup dalam air mendidih sampai matang kemudian dimakan menggunakan bumbu dan shoyu

Tidak ada komentar:

Club Cooee