Minggu, 03 April 2011

Sour Ribbon Itu... Ah!

stasiun yang berada di
lantai 3 KL Sentral
media kampanye kesehatan
di tangga stasiun
Sampai di KL Sentral, kami langsung menitipkan barang-barang kami dalam satu buah loker yang paling besar. Setelah itu kami pergi ke Pasar Seni dengan naik kereta. Hanya 1 stasiun, harganya RM1. Sesampainya di sana, kami berjalan dari stasiun ke Pasar Seni. Di dekat gerbang kami berfoto sekali. Setelah itu split menuju ke tujuan masing-masing.

Aku memutuskan untuk beli gantungan kunci saja, yang murah dan bisa dapat banyak... Ini kan pertama kali aku ke sini, dan nggak bawa uang banyak- banyak. Aku membeli dari 3 toko yang berbeda, di luar dan di dalam. Yang di dalam seru, kaya ITC gitu tapi rapih. Di dalam banyak toko baju, makanan, pernak-pernik, dan lain-lain. Kak Bram beli Sour Ribbon. Huaah, rasanya asammmm! Tapi nagih :P aku bertekad nanti mau beli di KL Sentral.
di depan gerbang Pasar Seni

Berjalan di koridor dari stasiun
menuju Pasar Seni

ini toko di bagian luar.
terik matahari cukup
ga nyantai!
ini salah satu toko oleh2
makanan, dan... jeng jeng,
kenapa yang ketemu malah
lapis legit Monica??!
berfoto buru-buru karena banyak
mobil lewat
Kemudian kami kembali ke KL Sentral. Sudah buru-buru karena waktunya mepet untuk ngejar Skybus pukul 3. Aku jadi nggak bisa banyak-banyak beli Sour Ribbon di KL Central, hanya beli sebungkus untuk sekedar mencoba bersama keluarga di rumah nanti. Dan kami pun turun menuju ke Skybus.


That’s it, the Skybus had departed from KL Sentral, heading to the airport. As the bus rotated its wheels, I saw all the things I can before I really left this country.

Setelah memasuki waiting room, kami tak perlu menunggu terlalu lama karena panggilan untuk para penumpang AirAsia tujuan Jakarta telah terdengar.

Ketika masuk ke dalam kabin, whoaaahhh! Terlihat asap-asap putih keluar dari pendingin! Rasanya kok kayak kita seperti makanan di dalam boks pendingin di supermarket. Tapi ketika pesawat mulai take off, asap putih itu berangsur menghilang. Dan yang lainnya, yang masih lelah, memilih untuk tidur. Dan aku? Entah kenapa ya, aku merasa agak gloomy waktu itu. Tanpa alasan. Malas bicara. Memilih untuk membaca novel yang aku bawa. Ah, labil dan galau to the max banget waktu itu!

mengantri untuk mengecap paspor
di bandara Soekarno-Hatta

Sesampainya di Soekarno-Hatta, aku merasa cukup kangen juga dengan suasana ‘lorong kedatangan’ ini. Dulu waktu masih SD sering banget melewati lorong ini. Tapi penerbangan domestik sih. Dan sekarang aku melewati lagi, kali ini lorong internasional. Kami lanjut ke pemeriksaan imigrasi. Setelah keluar, kami berpisah dengan Mas Bowo – karena yang lain nebeng Andi semua, hihihi. Innes, Tamy, Mbak Kris, Yoga, Yogi. Waw, kali ini lebih ramai. Untung kali ini yang jemput hanya Ayahnya Andi dan supir. Kalau Ibu Andi ikut seperti waktu berangkat, pasti lebih penuh.

Ketika di mobil Andi, kami mengobrol banyak hal, dan sepertinya klimaksnya adalah ketika kami ngomongin beberapa hal tentang gigi (secara ‘tuan mobil’-nya Andi dan dia anak FKG). Yang terakhir turun di Kober adalah aku, Innes, Yoga, dan Yogi. Kami berempat memutuskan untuk makan malam dulu di Mie Aceh (warung Mie Aceh ini patut dicoba lho! *promosi*). Setelah itu aku sendiri menuju ke depan Margo City naik angkot, karena dijemput di situ. Wah, ini jam pulang karyawan ternyata, cukup banyak orang-orang yang menunggu di situ untuk menjemput.

sour ribbon!
bahkan segini masih kurang loh.
sumpah.
bonus pin dari toko ke-2
di pasar seni!
Sesampainya di rumah, aku bongkar muatan. Menghitung jatah oleh-oleh bersama Mama, dan membuka bungkus Sour Ribbon yang sudah membuatku penasaran sejak di KL Sentral tadi. Mama mencuil sedikit dan memakannya. Wihiii asyemmm... Lalu adikku pulang, dan ikut mencoba juga. Idih, jadi dia yang ketagihan... Dari warna-warna yang aku beli (hijau, biru tua, merah, dan pelangi) aku paling suka yang biru tua. Entah apa bedanya, rasanya asem semua kok, tapi yang biru lebih pas buatku. Sembari mengatur oleh-oleh, bersama kami berangan dan mengatur rencana suatu saat kami akan pergi ke luar negeri bersama keluarga.

Dan... inilah realita, kawan. Kembali ke alam sadarmu, besok ada kelas tutorial dan kuliah umum!

Tidak ada komentar:

Club Cooee